PEMBENIHAN KEDELAI VARIETAS ARGOMULYO DI JEMBER


Assalamualaikum gaesss….

Kembali lagi dengan blog saya, kali ini saya akan membahas sesuatu yang sedikit menyimpang dari garis besar blog ini, ya kalian tau lah biasanya blog ini membahas tentang street activity atau fotografi. Nah kali ini saya akan membahas sedikit tentang pertanian, ya kalian tau lah saya adalah mahasiswa pertanian.
Kenapa saying kali ini membahas tentang pertanian yang notabene sangat menyimpang dari garis besar blog saya? Jadi gini gaes, saya mendapat tugas liburan yaitu mengindentifikasi pembenihan apa saja yang ada di kampung halaman saya.
Nah pada kali ini saya akan membahas tentang “pembenihan kedelai varietas argomulyo yang ada di Jember”.

Sedikit tentang jember Kabupaten Jember mempunyai luas wilayah 3.293,34 KM² yang terletak pada posisi 6º 27’ 9” sampai 7º 14’ 33” Bujur Timur dan 7º 59’ 6” sampai 8º 35’56” Lintang Selatan. Berbentuk dataran ngarai yang subur pada bagian tengah dan selatan, dikelilingi pegunungan yang memanjang sepanjang batas utaradan timur serta Samudra Indonesia sepanjang batas selatan dengan pulauNusa Barong yang merupakan satu-satunya yang ada diwilayah KabupatenJember.Potensi wilayah Kabupaten Jember sebagian besar merupakan lahanpertanian, yang digunakan untuk lahan sawah, lahan bukan sawah untukpertanian (tegal, ladang, perkebunan, tambak, kolam, padang pengembalaan)dan pemanfaatan lahan bukan pertanian (rumah, bangunan, hutan negara)

Pada tanggal 24 Desember 2018 saya berkunjung ke desa curah lele yang hamper seluruh penduduknya berkompeten pada benih kedelai, nas salah satunya adalah varietas Argomulyo disertai teknologi budi daya pendukungnya di desa Curah Lele, Kecamatan Balung, Kab. Jember, Jawa Timur seluas 11 ha. Curah Lele sangat potensial menjadi areal pengembangan kedelai karena termasuk daerah yang selalu menanam kedelai setiap tahun dengan pola tanam Padi-Padi-Kedelai.
Ini kekurangan Petani Curah Lele sebelum mengenal varietas argomulyo beserta tekniknya dan bahanya, mereka tanam kedelai dengan cara disebar langsung setelah padi dipanen. Rata-rata kebutuhan benih dengan cara disebar 60−80 kg/ha. Kedelai yang ditanam dengan cara sebar umumnya tumbuh tidak merata dan bergerombol, menyebabkan ruang kosong yang banyak ditumbuhi rumput. Tanaman kedelai dibiarkan tumbuh apa adanya di lahan hingga panen. Kadangkala petani mengairi lahan jika tanaman terlihat layu.

Saya datang ke Curah Lele untuk menanyakan Argomulyo. Pengenalan cara tanam tugal menggunakan jarak tanam 40 cm × 15 cm dan jajar legowo (baris ganda) 50 cm × (30 cm × 15 cm) serta pemupukan menggunakan inokulan Agrisoy dan pupuk organik Santap (produksi Balitkabi) dosis 1 t/ha, 100 kg/ha Phonska dan 100 kg SP36 di Curah Lele, ternyata tidak mudah gaess..

Awalnya, petani tidak mau menerima teknologi cara tanam teratur menggunakan tugal, karena kesulitan tenaga kerja serta kondisi ekonomi masyarakat petani yang tidak memungkinkan untuk membayar upah tenaga kerja. Tetapi ketika melihat kondisi pertanaman kedelai yang tumbuh lebih seragam, dengan daya tumbuh sekitar 85%, petani mulai tertarik melakukan cara tanam dengan jarak tanam teratur. Petani sekitar lokasi mengaku sangat tertarik dengan penampilan varietas Argomulyo dan Anjasmoro yang tumbuh subur dan sangat seragam. Varietas Argomulyo lebih menarik perhatian petani karena beumur lebih genjah dengan keragaan tanaman yang kompak, polong cukup banyak dan bernas.
Itu sedikit informasi mengenai apa yang saya dapat tentang identifikasi benih kemari. Maaf bila ada salah kata atau kekurangan informasi yang seharusnya bias lebih.
Terimakasih telah membaca gaess..

Assalamualaikum teman teman….

Dokumentasi :




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Asal mula blog ini gaes:)

PENGERTIAN URBEX PEOPLE